Breaking News

GAYO: Antara Alam dan Abai

Puisi Esai LK Ara

Di negeri awan,
di mana kabut menggulung bukit-bukit kopi¹,
dan danau seperti kaca retak dalam sunyi pagi —
Gayo menanti jawaban dari langit dan bumi.

Tapi mengapa, wahai anak tanah tinggi,
air kini mengamuk di kampung sendiri?
Bukankah tanah ini dulu dijaga dengan adat?²
Bukankah nenek moyang kita menanam akar, bukan beton yang sesat?

Katanya, negeri tinggi tak bisa tenggelam,
tapi kini selokan buntu,
bukit ditoreh rakus,
jalan berubah jadi sungai dadakan —
karena tak satu pun tangan
mau menggambar jalur air sederhana:
cukup mengalir turun, tanpa mesin,
asal ada nurani dan kemauan.

Tapi, “ke mana air mengadu?”
Ke bendungan yang tak berfungsi,
ke pipa PDAM³ yang penuh angin dan janji,
sementara rakyat memikul jeriken —
lebih berat dari beban hidupnya sendiri.

Oh Gayo,
di negeri-negeri jauh yang kering dan lapar,
laut asin dijinakkan jadi minuman.⁴
Di sana, air naik ke puncak bukit,
menyusuri saluran yang dibangun
oleh akal,
oleh ilmu,
oleh kehendak untuk mengubah nasibnya sendiri.

Di sini?
Kita hanya meratap di beranda,
menyalahkan musim,
menunggu bantuan dari langit,
lupa bahwa ayat itu jelas:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,
kecuali mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”⁵

Gayo,
jangan jadi dongeng tanah tinggi yang ditenggelamkan
oleh diam dan malas berpikir.
Mari kita ukir ulang peta ini —
dengan air yang tahu jalan pulang,
dengan rakyat yang mau berjalan,
dengan pemimpin yang bisa membaca aliran —
bukan sekadar berbicara di rapat.

Catatan Kaki

¹ Bukit-bukit kopi – Dataran Tinggi Gayo dikenal sebagai penghasil kopi Arabika berkualitas tinggi, yang menjadi komoditas budaya dan ekonomi utama.
² Adat – Sistem kearifan lokal masyarakat Gayo dahulu menjaga keseimbangan ekologis, termasuk pengelolaan air dan hutan.
³ PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) – Instansi penyedia air bersih milik daerah, yang di beberapa wilayah sering kali tidak berjalan optimal.
⁴ Desalinasi air laut – Teknologi mengubah air laut menjadi air tawar, digunakan di negara seperti Israel, Singapura, dan UEA.
⁵ Qur’an, Ar-Ra’d:11 – “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca