Breaking News

Karang Ampar Menang Laga dengan Gajah Tanpa Menumpahkan Darah

Masyarakat Karang Ampar dibantu relawan memasang alarm pengusir Gajah. Foto: Untuk KenNews.id

TAKENGON, KenNews.id – Di sebuah sudut sunyi Kecamatan Ketol, tepatnya di Kampung Karang Ampar, sebuah gerakan  sedang terjadi. Bukan tentang politik. Bukan pula tentang teknologi canggih dari kota. Tapi tentang cara manusia dan alam bertarung untuk bertahan—dan kali ini, manusia memilih untuk tidak membunuh.

Selama bertahun-tahun, masyarakat Karang Ampar hidup dalam bayang-bayang konflik yang tak kunjung usai: gajah liar yang turun dari hutan mencari makan, menerobos ladang, menghancurkan tanaman, bahkan kadang mendekati rumah. Solusinya dulu brutal, berbahaya, dan tidak manusiawi—Electric Fence atau pagar listrik dipasang keliling kampung. Alat itu bukan saja menyetrum gajah, tetapi berpotensi membunuh manusia. Nyawa digadaikan demi ketenangan tidur malam.

Namun kini, kampung itu mengambil jalan berbeda. Jalan yang lebih beradab. Mereka meninggalkan jebakan listrik dan beralih ke sistem sederhana tapi cerdas: sistem alarm pengusir gajah.

Menurut Ketua Tim Relawan Penjaga Flora Fauna Karang Ampar, Muslim kepada KenNews.id, Senin, 28 Juli 2025. Sistem ini diperkenalkan oleh dua relawan yang berasal dari negerinya Presiden Macron, Prancis Robin Comito dan Emma Charoze

Sistem ini bukan sihir. Hanya rangkaian tali yang disambungkan ke pemicu alarm. Saat gajah menyentuh atau melintasi batas tali itu, alarm berbunyi nyaring memecah malam, memberi tanda bagi warga untuk bersiap. Mereka berkumpul, menyalakan obor, menabuh drum, atau bunyi-bunyian lain. Bukan untuk menyakiti, tetapi untuk mengusir secara terhormat. Tidak ada darah. Tidak ada mayat. Hanya ketegangan yang surut bersama suara-suara manusia yang menyatu melawan bahaya.

Langkah ini bukan saja menyelamatkan gajah. Ini menyelamatkan harga diri manusia. Masyarakat Karang Ampar sedang memberi pelajaran penting: bahwa konflik dengan alam bukan harus dibalas dengan kekerasan. Bahwa teknologi tak harus mahal dan mematikan. Bahwa kearifan bisa tumbuh bahkan di tengah ketakutan.


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca