Breaking News
UMUM  

Tokoh Bulan Ini: Sofyan Hakim, Suara dari Liang Kubur, Totoh Renye

Di tengah sunyinya dan gersangnya kemarau di Aceh Tengah yang pinusnya diperkirakan akan habis dalam waktu dua tahun lagi, dan damai serta wajah ceria di permukaan yang hanya dijumpai di warung kopi Kaheng dan Hitam Putih, ada satu suara yang mengguncang dari kedalaman bumi: suara Sofyan Hakim. Bukan dari podium mewah, mobil komando atau meja rapat ber-AC, tapi dari liang kubur yang ia gali dengan tangannya sendiri dan kawan-kawannya — tempat di mana manusia biasa berhenti bicara. Tapi Sofyan? Ia justru memilih tempat itu untuk bersuara.

Sofyan bukan siapa-siapa di mata kekuasaan. Ia bukan politisi, bukan pejabat, bahkan bukan aktivis dalam arti konvensional. Ia hanya salah seorang perangkat desa, Ia terkadang ikut sebagai penggali kubur bersama masyarakat atau saudaranya. Tapi dari balik sekop, cangkul dan tanah basah, Sofyan telah memviralkan Aceh Tengah dengan keberaniannya mengkritik kepala desa dan pejabat yang seharusnya mengabdi — tapi justru menggerogoti anggaran demi perut sendiri.

Ketika warga diam, mahasiswa diam, APH diam, Sofyan berbicara. Ketika para tokoh bungkam, Sofyan berseru — bukan dari atas mimbar, tapi dari liang kematian. Ia menyebut nama, menyentil fakta, menelanjangi praktik busuk yang selama ini dikubur lebih dalam dari jasad-jasad yang dikubur. Ia mempertaruhkan segalanya — harga diri, keselamatan, kesehatan keluarga bahkan pekerjaannya sebagai RGM — untuk menegaskan satu hal: bahwa “Kalian tidak bisa selamanya Korupsi, umur kalian terbatas, dua hari lagi atau lebih mulut kalian akan disumpal tanah”. Totoh Renye, sampai mulut kalian penuh dengan tanah.

Apa yang membuatnya layak disebut tokoh bulan ini bukan hanya keberaniannya, tapi kejujuran yang datang dari tempat paling tak terduga. Ia adalah simbol perlawanan dari rakyat paling bawah, dari orang yang hidup di pinggir sistem, namun bersuara lebih nyaring daripada siapa pun yang duduk di kursi empuk kekuasaan.

Sofyan Hakim telah mengubah liang kubur menjadi panggung kebenaran. Dan ketika suara dari bawah tanah lebih jujur daripada suara dari kantor desa, kita harus bertanya: siapa sebenarnya yang patut kita dengarkan?

Apakah forum Reje yang mengancam, forum camat atau pejabat korup?

Aceh Tengah, hari ini, butuh lebih banyak Sofyan Hakim.