Menjaga Peta Dalam Hujan Peluru

Puisi Esai LK Ara

(Untuk Kolonel Husein Yusuf, Pejuang dari Bireuen)

Ia bukan hanya anak dari Blang Bladeh,
tapi benih yang tumbuh dari tanah yang keras,
disiram oleh badai penjajahan,
dan ditempa oleh cahaya langit yang menolak tunduk.

Kolonel Husein Yusuf,
adalah sungai di antara tebing sejarah dan keberanian,
yang mengalirkan strategi ke medan tempur
dan mengubah Bireuen menjadi mata kompas perlawanan.
Di sana, ia menanam sekolah
bukan dari batu dan papan,
tapi dari disiplin dan keyakinan,
membangun para perwira dari arang semangat
dan nyala ilmu.

Ia memindahkan markas,
bukan karena lari dari bahaya,
tapi seperti elang yang memilih dahan tertinggi
agar bisa melihat seluruh medan—
dan dari ketinggian itu,
ia membaca arah angin Belanda
dan merancang bayangan gerilya yang tak bisa ditebak.

Ia bukan hanya memegang senjata—
ia menjadi senjata itu sendiri.

Lidahnya adalah komando,
matanya peta,
dan langkahnya strategi.
Ia tidak hanya bertempur dengan tubuh,
tetapi menanam semangat menjadi hutan
yang tak mudah ditebang oleh peluru atau propaganda.

Bireuen pun tak lagi sekadar kota,
melainkan medan pikiran,
tempat lahirnya taktik, tempat tumbuhnya keberanian
dalam wujud manusia-manusia yang disiapkan
untuk perang yang lebih besar:
perang menjaga kemerdekaan
dalam damai yang tidak selalu tenang.

Kini, sejarah mencatatnya,
bukan dengan tinta yang mengkilap
tetapi dengan darah yang telah mengering
di tepi-tepi sungai perjuangan.

Dan jika suatu hari
kita berjalan menyusuri jalan di Bireuen,
dengarlah tanah itu,
karena mungkin masih ada gema langkahnya,
yang mengajari kita arti keberanian
tanpa perlu pidato panjang.

⸻

Catatan Kaki:
1. Blang Bladeh – Tempat kelahiran Husein Yusuf, menjadi titik awal seorang pejuang tumbuh seperti akar di antara batu.
2. Bireuen – Kabupaten di Aceh yang menjadi basis strategis Kolonel Husein Yusuf saat melawan Belanda, dan tempat ia mendirikan sekolah militer.
3. Sekolah Komando Militer Akademi – Lambang visinya bahwa pendidikan militer adalah fondasi republik, bukan hanya kekuatan senjata.