LK Ara
1. Chairil Anwar penyair merdeka,
Menulis kata dari luka.
2. Dalam puisi ia berseru,
Meski dunia tak selalu setuju.
3. “Aku ini binatang jalang,” katanya lantang,
Menolak jinak meski harus terbuang.
4. Ia hidup di antara gelisah dan nyala,
Kata-katanya menggugah jiwa.
5. Tak dipaksa jadi pujangga istana,
Lebih suka menjadi suara jalanan biasa.
6. Dalam lapar ia menulis tajam,
Dari rindu ia meramu dendam.
7. Puisi baginya bukan permainan,
Tapi jalan hidup penuh keberanian.
8. Kertas kusut jadi saksi setia,
Tempat kata dan nyawa saling bersua.
9. Ia tak butuh sanjungan ramai,
Asal puisinya terus damai.
10. Chairil tak pernah benar-benar mati,
Ia hidup dalam kalimat berani.
11. Merdeka bukan sekadar teriak lantang,
Tapi menulis meski tubuh terguncang.
12. Bila kau ragu di ujung pena,
Ingat Chairil — dan nyalakan nyala.
Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.