Puisi Esai LK Ara
Di masa remaja,
aku pernah menyusuri malam bersama Pramuka,
dua malam berjalan kaki, keliling Danau Laut Tawar
melintasi Mendale tanpa tanya,
tanpa tahu bahwa tanah itu menyimpan nadi
nenek moyang kami.
Kala itu tak ada yang berbisik dari batu,
tak ada guratan yang memanggil dari tanah.
Namun tahun-tahun berlalu,
dan seorang peneliti bernama Ketut Wiradnyana
datang membawa cahaya,
menyapu debu dari luka tanah,
menemukan jejak tertua manusia Gayo
di kedalaman Gua Mendale.
Gerabah pecah dengan guratan sejajar,
bukan hanya pecahan tembikar,
melainkan prasasti purba—
ayat-ayat pertama
yang ditulis sebelum aksara,
dalam bahasa yang hanya dimengerti oleh tanah
dan tangan yang menorehkannya.
Delapan ribu tahun lalu,
di Tanoh Gayo yang belum mengenal nama,
leluhur kami telah menggurat harapan
dengan kayu, tulang, atau jari—
menciptakan bentuk yang menyampaikan:
“Ini benih, ini air, ini doa.”
Garis-garis itu mungkin lambang hujan,
tunas pertama yang menembus tanah,
atau arus danau yang menjaga kehidupan.
Letaknya dekat Danau Laut Tawar,
dan mungkin gerabah itu adalah persembahan
bagi air yang memberi hidup,
atau bagian dari upacara
yang kini tak lagi diingat,
kecuali oleh tanah itu sendiri.
Kini pecahan itu tersimpan di museum.
Namun maknanya hidup di hati yang mendengar.
Seorang anak muda—barangkali cucuku kelak—
akan berdiri di depannya,
dan mendengar bisikan masa silam:
“Di sinilah kita bermula.
Di tangan manusia pertama yang tahu
bahwa bentuk bisa jadi zikir.”
Dan aku,
yang pernah melintasi Mendale tanpa tahu,
kini kembali dengan rasa takzim,
mengucap perlahan kepada leluhur:
“Maafkan aku, kini aku paham.”
Kini di sekitar Gua Mendale,
tumbuh kafe-kafe dan homestay—
seperti bunga-bunga kecil
yang menyambut tamu dari segala arah.
Warga mulai merangkai harapan baru:
menjual kopi, menyewakan kamar,
menjadi pemandu bagi cerita purba
yang semula terkubur.
Dan pernah,
di gerbang gua itu sendiri,
seniman Gayo mengadakan pertunjukan:
ada Didong, nyanyian, dan Tari Guel.
Ketika Canang berbunyi—
menggetarkan tubuh dan tanah,
aku melangkah maju,
mengambil lumpur dari dalam gua,
menyapukannya ke wajah
seperti menyatu dengan leluhur,
lalu membacakan puisi menghadap penonton,
sementara di belakang mereka
terhampar Danau Laut Tawar—
diam, dalam, dan mendengar.
Gua Mendale kini bukan hanya milik sejarah,
tapi juga milik masa depan.
Tinggal bagaimana kita menjaga,
agar langkah modern tak merusak bisikan leluhur—
agar setiap guratan tetap berbicara,
bukan sebagai artefak mati,
tapi sebagai doa yang terus tumbuh, dari tanah, untuk manusia.
Catatan;
1. Ketut Wiradnyana – Arkeolog dari Balai Arkeologi Medan yang memimpin penggalian situs Gua Mendale di Aceh Tengah sejak tahun 2009. Penelitiannya mengungkap keberadaan kerangka manusia prasejarah dan berbagai artefak yang diperkirakan berusia lebih dari 8.000 tahun, menjadikan situs ini salah satu temuan penting dalam sejarah awal manusia di Tanah Gayo.
2. Prasasti purba – Dalam konteks ini, merujuk pada guratan atau pola-pola yang ditemukan di permukaan gerabah prasejarah. Meski bukan aksara dalam pengertian modern, pola tersebut bisa dianggap sebagai bentuk komunikasi visual atau simbolik dari masa lalu.
3. Danau Laut Tawar – Danau alami yang terletak di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Merupakan pusat kehidupan ekologis dan kultural masyarakat Gayo serta lokasi yang dekat dengan situs Gua Mendale.
4. Didong – Tradisi seni tutur khas masyarakat Gayo yang memadukan syair, nyanyian, dan ritme tepukan. Sering menjadi medium penyampaian pesan sosial, sejarah, dan spiritualitas dalam masyarakat Gayo.
5. Tari Guel – Tari tradisional sakral khas Gayo yang biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu agung atau dalam upacara adat tertentu. Tari ini menonjolkan gerak yang anggun dan penuh makna simbolik, sering diiringi oleh alat musik tradisional.
6. Canang – Alat musik tradisional Gayo, berbentuk seperti gong kecil yang menghasilkan suara bergetar nyaring. Digunakan dalam berbagai pertunjukan adat, termasuk Tari Guel.
Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.