Breaking News

PMK Merebak di Aceh Utara, Dinas Terkait Gelar Pemeriksaan dan Pengobatan Massal

ACEH UTARA, KenNews.id – Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara menggelar pemeriksaan dan pengobatan massal hewan ternak selama sebulan yang dimulai dari Kamis, 23 Januari 2025.

Pemeriksaan dan pengobatan massal terhadap sapi ternak warga perdana dilakukan di gampong kilometer VIII Kecamatan Simpang Keuramat Kabupaten Aceh Utara.

Dalam kegiatan ini, Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan fokus pada penyuntikan vitamin dan pemberian obat cacing yang direncanakan tahap Awal di empat Kecamatan, yaitu Simpang Keuramat, Baktya, Samudra dan Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Lilis Indriansyah, melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat veteriner, Cut Teti Udiyati, hal ini dilakukan bertujuan untuk mencegah terpaparnya hewan ternak dari penyakit menular yang strategis seperti PMK yang beberapa waktu lalu kembali menyerang ternak warga.

Dalam giat pengobatan massal bidang keswan dan kesmavet Disbunnakkeswan Kabupaten Aceh Utara di tiga lokasi, sebanyak 66 ekor sapi yang di periksa dikecamatan simpang keuramat, tidak ditemukan tanda-tanda virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Dengan melibatkan Medik/Paramedik veteriner Puskeswan di wilayah masing-masing, (per puskeswan 4 – 5 orang) dan medik veteriner dr bidang keswan dan kesmavet dinas perkebunan peternakan dan kesehatan hewan kabupaten, tahap pertama kita menargetkan penyuntikan pada 500 ekor sapi” Ujar Cut Teti.

Menurut Cut Teti ketersediaan obat-obatan yang terbatas merupakan kendala utama yang di alami oleh paramedik untuk memberi pelayanan terhadap ternak warga yang terpapar penyakit.

“Beberapa bulan belakangan masuk laporan dibeberapa tempat, peliharaan warga kembali terjangkit PMK. Namun, kami hanya dapat memberikan arahan kepada masyarakat untuk menanggulangi serangan virus tersebut secara mandiri” Keluh Cut Teti

Farhandani (47) seorang peternak warga Kilometer VIII mengungkapkan selama beberapa waktu lalu sapi-sapinya terjangkit virus, selain memanggil petugas kesehatan hewan secara mandiri, ia juga meracik obat-obatan sendiri untuk diberikan ke hewan peliharaannya.

“Sebanyak 15 ekor sapi yang saya pelihara terjangkit, selain diberi suntikan, sapi-sapi tersebut saya berikan obat tradisional yang saya racik dari sari batang rumbiaya (sagu murni), air perasan kunyit dan gula merah. Alhamdulillah setelah seminggu rutin saya berikan, sapi-sapi tersebut kembali normal” Tutur Farhan.

Editor: Mustawalad


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca