Kecamatan Cot Girek dan Sawang Target Pengembangan Kakao Aceh Utara

ACEH UTARA, KenNews.id – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara akan mengembangkan pembibitan kakao lokal dengan melibatkan pihak ketiga dan kebun rakyat untuk memenuhi kebutuhan kakao nasional.

Hal tersebut diungkapkan Kadis Perkebunan, peternakan dan Kesehatan Hewan, Lilis Indransyah di ruang kerjanya saat menjamu Ketua Komisi II DPRK Aceh Utara, Jum’at, 03 Januari 2025.

“Kita tau kakao juga salah satu komoditi unggulan perkebunan Aceh Utara yang sangat potensial untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. untuk itu, kami terus berupaya meningkatkan produktivitas kakao dengan berbagai program pengembangan perkebunan, termasuk menggaet pihak ketiga,” ujar Lilis Indriansyah.

Untuk diketahui, Kabupaten Aceh Utara saat ini memiliki luas lahan kakao mencapai 10 ribu hektare lebih dengan produktivitas 28 – 36 ton per tahunnya.

Namun menurut Lilis, hal itu masih jauh dari harapan, pasalnya, hampir di semua kebun milik masyarakat tanaman kakao tidak dirawat sebagai mana mestinya, bahkan dibiarkan berada dalam semak belukar.

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman kakao, pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk pengembangan, ia juga saat ini fokus untuk pembibitan baru.

“Untuk pengembangan bibit kita tidak terpaku pada APBK, namun kami telah menyiapkan bahan-bahan presentasi untuk menggaet pihak ketiga dan pemerintah pusat,” jelas Lilis

Untuk pengembangan kakao ke depan kadisbun akan melibatkan kebun rakyat di dua wilayah, yakni kecamatan Cot Girek dan Sawang sebagai upaya tercapainya “Aceh Utara Bangkit” dibawah kepemimpinan Ayah Wa – Panyang.

Sementara, Muhammad Romi sangat mendukung program yang di sampaikan tersebut, mengingat aceh utara yang notebennya petani dan pekebun tidak terfokus pada tanaman kelapa sawit saja.

“Saya kira ini sebuah terobosan yang bagus dari Ibu Kadis, dengan demikian petani aceh utara kita harapkan dapat berkembang, tentunya kedepan ketika ketersediaan bahan baku dari perkebunan mencukupi akan tercipta pula pabrik – pabrik pengolahan ditengah masyarakat sekala UMKM” Pungkas Geuchik Romi.

Editor: Mustawalad