Breaking News
HUKUM  

Alfian MaTA : Aktor Utama Korupsi Wastafel Masih Misterius

BANDA ACEH, KenNews.id – Tujuh orang telah ditetapkan sebagai tersangka selama mencuatnya kasus korupsi pengadaan wastafel di dinas Pendidikan Aceh.

Ketujuh tersangka tersebut masing-masing tiga diantaranya pejabat negara, yaitu Rahmat Fitri, bekas kepala dinas pendidikan aceh selaku pengguna anggaran, Muchlis sebagai pejabat pengadaan barang dan jasa serta Zulfahmi, pejabat pelaksana teknis kegiatan.

Sementara empat lainnya merupakan rekanan dari penunjukan proyek pengadaan westafel itu yakni, Mursalin, Muslim Ibrahim, Herlin dan Abdul Hanif.

Namun Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian mengungkapkan ketujuh tersangka tersebut bukanlah aktor utama dari kasus itu.

Lebih lanjut Alfian mengutarakan bahwa aktor-aktor utama dalam kasus wastafel tersebut masih dilindungi oleh penegak hukum.

“kenapa saya menuding pemeran utamanya dilindungi? Karena memang kasus ini sudah berjalan sangat lama, namun aktor utama tidak pernah dijerat. Kalau misalnya pihak Polda mengatakan tidak ada bukti, saya pikir publik di Aceh tidak semudah itu dikelabui” ujar Alfian MaTA saat dihubungi Kennews.id minggu, 22 Desember 2024.

Lebih tegas alfian menyebutkan, perkara korupsi itu dilakukan saat negara dalam keadaan bencana serius dan sudah semestinya pihak polisi juga harus bisa serius mengungkap aktor yang bermain dibalik kasus tersebut.

Pengungkapan kasus yang sudah dilakukan saat bergulir perkara di pengadilan, dan itu menjadi fakta serta informasi penting bagi Polda Aceh untuk proses kembali untuk penyidikan dan penyelidikan.

“Jika tidak, kepolisian patut diduga terlibat bermain dalam penanganan kasus korupsi wastafel yang sangat luar biasa itu” tutur Alfian.

Dari mencuatnya kasus tersebut, MaTA sangat yakin dan menaruh harapan banyak pada Kapolda Aceh yang baru untuk menangani kasus-kasus korupsi dengan cepat tanpa pandang bulu.

“Di awal Kapolda masuk ke Aceh, sudah menyatakan bahwa ia sangat konsen untuk menindak kasus korupsi. Namun, kenyataannya sampai saat ini belum ada perbedaan dengan sebelumnya” Tuding Alfian

Editor: Mustawalad