TAKENGON, KenNews.id – Salah seorang nasabah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Gayo Takengon, Inen Ipak (bukan nama sebenarnya) meletakan harapan yang besar di pundak bupati dan wakil bupati Aceh Tengah terpilih periode 2025 – 2030, Haili Yoga dan Muchsin Hasan untuk dapat menyelesaikan permasalahan terkait uang penabung yang sampai hari ini tidak dapat dicairkan dari Bank milik pemerintah daerah tersebut.
“Saya berharap di 100 hari mereka menjabat, uang tabungan saya di BPRS dapat dicairkan,” kata Inen Ipak yang namanya tidak ingin disebut kepada KenNews.id, Kamis, 12 Desember 2024.
Menurut Inen Ipak, telah banyak usaha yang dia lakukan bersama nasabah lain untuk dapat mencairkan dana. Mulai dari datang subuh-subuh ke kantor bank dan melakukan antri untuk mencairkan dana mereka dengan jumlah pengambilan yang terbatas, hingga mendatangi anggota DPRK Aceh Tengah untuk meminta bantuan.
Namun usaha yang mereka lakukan belum mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain itu, Nasabah yang lain menyebutkan, perekonomian mereka terus terpuruk karena modal kerja yang disimpan di Bank yang dulu bernama BPRS Renggali itu tak kunjung bisa dicairkan.
“Uang yang saya simpan disana (BPRS) adalah modal kerja untuk membeli kopi, terpaksa tahun ini saya berhenti untuk itu, entah sampai kapan saya harus menunggu pencairan,” kata IA, seorang perempuan nasabah lainnya dengan nada putus asa.
IA berharap, di pemerintahan Kabupaten yang baru nantinya, mereka mendapat kepastian untuk pencairan tabungan.
Seperti diketahui, sebanyak Rp26,15 Miliar dana nasabah tak bisa dicairkan dan diperkirakan sekitar Rp15 Miliar dana penyertaan modal milik Pemda Aceh Tengah juga tak bisa dipertanggungjawabkan penggunaan oleh Manajemen BPRS Gayo.
Beberapa penanggung jawab BPRS sedang menjalani pemeriksaaan di Polda Aceh.
Editor: Mustawalad