Salah satu sekolah SMA yang kondisinya sangat memprihatinkan. Foto: Mustawalad.
ACEH TENGAH, KenNews.id – Dana Pendidikan sebesar 20 persen dari total Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan setiap tahunnya. Sepertinya tidak sampai ke Kelas Jauh Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Takengon, Aceh Tengah.
Kelas jauh SMA N 19 ini, berlokasi di Kampung Tanjung Kemukiman Pameu, kecamatan Rusip Antara kabupaten Aceh Tengah, kondisinya sangat memprihatinkan.
Papan tulisnya sudah tidak lagi rata, permukaannya bergelombang, pinggirannya sudah robek.
Ruang kelasnya, hanya ditutup dengan triplek. Tripleknya sudah tak lagi utuh terpasang di tempatnya, sebagian dibiarkan tak berdinding.
Menurut salah seorang guru di sekolah ini, Agus. Siswa di sekolah ini berjumlah 30 orang. Hanya ada sekitar 10 siswa per kelasnya.
“Tidak ada pembagian jurusan, seperti di sekolah induknya di SMA N 19,” kata Agus.
Siswa di kelas jauh ini, berasal dari empat kampung di kemukiman Pameu. Merandeh Paya, Tanjung, Kuala Rawa dan Paya Tampu.
Sekolah Induk SMA N 19 ini, letaknya di kampung Rusip masih di kecamatan yang sama, jaraknya sekitar 1 jam perjalanan mengendarai sepeda motor, dari kelas jauh di kampung Tanjung.
“Saya yakin sekali kualitas tamatan dari kelas jauh ini di bawah standar,” kata salah seorang warga, Aman Sur.
Menurut Aman Sur, perlu perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Provinsi Aceh untuk bisa menjamin mutu tamatan pendidikan SMA yang merata.
“Semakin ke pelosok, mutu pendidikan semakin rendah,” terang aman Sur.
Aceh merupakan salah satu daerah istimewa, dan menerapkan hukum syariah.
Tetapi hukum syariah, sepertinya hanya pelengkap dan tidak menyentuh hal prinsip.
Editor: Mustawalad
Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.