Breaking News
UMUM  

Jangan Biarkan Bahasa Gayo Sampai Pada Penutur Terakhir

Pemerhati Masyarakat Gayo, Maharadi. Foto: KenNews.id

ACEH TENGAH, KenNews.id – Bahasa Gayo diperkirakan dalam posisi rentan dan bahaya walaupun masih memiliki jumlah penutur yang cukup besar. 

Hal itu dikatakan oleh Pemerhati Gayo dan juga aktivis antikorupsi Aceh, Maharadi kepada KenNews.id melalui pesan tertulis, Jumat, 03 November 2023.

Menurut Maharadi, di Indonesia setidaknya ada 718 bahasa daerah dan lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pendidikan dan Budaya (UNESCO) mengelompokan tingkat vitalitas bahasa dan resiko punah dalam 6 kategori ; Bahasa Dalam Keadaan Aman (Safe), Bahasa Rentan (Vulnerable), Bahasa Dalam Bahaya (Definitely Endangered), Bahasa Sangat Dalam Bahaya (Severely Endangered), Bahasa Kritis Terancam Punah (Critically Endangered), dan Bahasa Punah (Extinct). 

“Bahasa Gayo dalam tekanan bahasa lain, Generasi muda mulai jarang menggunakan bahasa ini secara luas, dan penggunaannya dalam beberapa konteks seperti pendidikan, rapat-rapat resmi selain acara adat semakin menurun” kata Maharadi. 

Maharadi juga mengatakan jangan sampai bahasa Gayo nantinya seperti Bahasa Cherokee yang penuturnya sudah pada penutur terakhir.

Dari situs Ethnologue, sebuah basis data di dunia yang dikutip Maharadi, Bahasa Cherokee merupakan salah satu bahasa di dunia yang masih bisa ditemukan, sekitar 3.000 bahasa didunia telah punah bahkan sangat mungkin lebih karena belum tercatat secara resmi. 

Menurut Maharadi, kita harus menyadari pentingnya pelestarian bahasa-bahasa daerah seperti bahasa Gayo.

“Bahasa merupakan aspek inti dalam membentuk identitas suatu komunitas. Kehilangan bahasa berarti kehilangan jendela ke dalam warisan budaya,” terang Maharadi. 

Selain itu, Menurut Maharadi, Bahasa sering kali menjadi sarana utama untuk menyimpan pengetahuan lokal, termasuk praktik tradisional, pengobatan herbal, dan kebijakan lingkungan. 

“Kehilangan bahasa juga berarti kehilangan akses terhadap pengetahuan dan teknologi tradisional Gayo,” tambah lelaki lajang ini. 

Oleh karena itu, Maharadi mengajak para penutur Bahasa Gayo untuk melestarikannya. 

“Jangan sampai bahasa Gayo memiliki penutur terakhir,” tutup Maharadi. 

Editor: Mustawalad


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca