BENER MERIAH | KenNews.id – Duka warga Kabupaten Bener Meriah belum berakhir. Setelah dilanda musibah banjir dan tanah longsor, wilayah ini kembali diguncang gempa bumi beberapa kali yang terjadi di tengah malam sehingga pemerintah menaikan level kewaspadaan Bur Ni Telong dengan status Level III (Siaga).
Guncangan gempa yang terjadi secara berulang pada Selasa malam, 30 Desember 2025, membuat warga panik. Banyak masyarakat yang terbangun dari tidur dan langsung keluar rumah karena khawatir akan terjadi gempa susulan yang lebih besar.
Sebagian warga memilih tidak tidur di dalam rumah dan mencari tempat yang dianggap lebih aman, seperti halaman terbuka, maupun rumah kerabat.
Situasi semakin mencekam karena hujan masih terus turun di beberapa wilayah. Kondisi tanah yang labil akibat banjir dan longsor sebelumnya menambah kekhawatiran masyarakat akan potensi bencana lanjutan, seperti longsor susulan atau kerusakan bangunan.
“Belum pulih dari banjir, sekarang gempa pula. Kami takut tidur di rumah,” ungkap salah seorang warga dengan nada cemas.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait kerusakan parah maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun aparat dan pihak terkait terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada, tidak panik, serta mengikuti arahan dari petugas dan informasi resmi.
Gunung Burni Telong sendiri merupakan gunung api aktif yang berada di wilayah Bener Meriah. Aktivitas kegempaan terjadi belakangan ini menjadi perhatian serius, terutama karena masyarakat masih berada dalam kondisi psikologis lelah dan trauma akibat bencana sebelumnya.
Di tengah keterbatasan, gelapnya malam, hujan belum reda, serta rasa cemas yang menyelimuti, masyarakat hanya bisa saling menguatkan. Banyak warga memilih berdoa bersama, memohon perlindungan dan keselamatan.
Dalam kondisi seperti ini, masyarakat Bener Meriah kembali diuji kesabarannya. Segala ikhtiar telah dilakukan, dan selebihnya diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, Sang Pemilik alam semesta.
Semoga Bener Meriah segera diberi keselamatan, dijauhkan dari bencana, dan masyarakatnya diberi kekuatan untuk bertahan dan bangkit.
Penulis: Tazkir
