Breaking News
UMUM  

23 Hari Pascabencana Warga Desak Pemkab Bener Meriah Normalkan Harga Kebutuhan Pokok

BENER MERIAH | KenNews.id – Memasuki hari ke-23 pascabencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bener Meriah, masyarakat Simpang Tiga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menormalkan harga kebutuhan pokok yang hingga kini masih tergolong tidak wajar dan memberatkan warga.

Berdasarkan pantauan KenNews.id, Minggu 21 Desember 2025 di lapangan, harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami lonjakan signifikan. Gas LPG subsidi 3 kilogram (tabung melon) dijual dengan harga berkisar antara Rp120.000 hingga Rp150.000 per tabung. Sementara itu, harga telur ayam mencapai Rp100.000-90.000 per papan. Beras ukuran 15 kilogram dijual dengan harga Rp325.000 berpariasi dan masih banyak kebutuhan lainnya.

Kondisi ini jauh di atas harga normal sebelum bencana terjadi.
Masyarakat menilai, situasi tersebut sangat memprihatinkan, terlebih di tengah kondisi ekonomi warga yang belum sepenuhnya pulih. Banyak warga kehilangan mata pencaharian, penghasilan menurun, bahkan sebagian masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar pascabencana.

“Tidak semua masyarakat punya uang. Kalau harga kebutuhan pokok setinggi ini, kami harus membeli pakai apa?” keluh Ani salah seorang warga.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Bener Meriah tidak tinggal diam. Masyarakat meminta adanya pengawasan ketat terhadap distribusi dan harga bahan pokok, serta langkah cepat seperti operasi pasar, penyaluran bantuan pangan, dan penertiban oknum yang diduga memainkan harga di tingkat pengecer.

Menurut warga, normalisasi harga kebutuhan pokok merupakan bentuk kehadiran negara di tengah rakyat yang sedang kesulitan. Apalagi, dalam kondisi darurat pascabencana, seharusnya stabilitas harga menjadi prioritas utama agar beban masyarakat tidak semakin berat.

Hingga berita ini diturunkan, masyarakat masih menunggu respons dan kebijakan nyata dari pemerintah daerah untuk menjamin keterjangkauan harga kebutuhan pokok dan memastikan pemulihan ekonomi warga berjalan secara adil dan manusiawi.

Penulis: Tazkir