BENER MERIAH | KenNews.id – Hingga memasuki hari ke-22 pascabanjir bandang, sejumlah wilayah di Kabupaten Bener Meriah, khususnya Desa Belang Rakal dan sekitarnya, masih berada dalam kondisi gelap gulita.
Selain belum adanya aliran listrik, jaringan komunikasi juga belum berfungsi, sehingga aktivitas dan mobilitas masyarakat sangat terbatas.
Kondisi ini menimbulkan kesulitan besar bagi warga. Pada malam hari, Desa benar-benar gelap tanpa penerangan. Sementara pada siang hari, masyarakat harus keluar ke daerah yang lebih tinggi hanya untuk mendapatkan sinyal telepon guna berkomunikasi dengan keluarga atau mengurus keperluan penting.
“Sudah 22 hari setelah banjir bandang, tapi kampung kami masih gelap. Tidak ada listrik dan tidak ada jaringan. Kalau mau menelepon, kami harus keluar desa,” ujar Wen, salah satu warga Belang Rakal kepada KenNews.id, Sabtu, 20 Desember 2025.
Masyarakat sangat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat segera memberikan perhatian serius, terutama dalam pemulihan listrik dan jaringan komunikasi.
Warga menilai dua fasilitas ini sangat mendesak karena menjadi kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di masa pemulihan pascabencana.
“Kami tidak menuntut yang berlebihan, cukup ada lampu dan jaringan supaya kami bisa beraktivitas normal kembali,” ungkap warga lainnya dengan nada penuh harap.
Hingga berita ini diturunkan, warga Desa Belang Rakal dan wilayah sekitar masih menunggu langkah nyata agar desa mereka cepat kembali terang dan terhubung dengan dunia luar, setelah diterpa bencana banjir bandang yang menyisakan duka dan keterbatasan.
Penulis: Tazkir










