Perjalanan menembus longsor Eks KKA Bener Meriah menuju Aceh Utara itu tidaklah mudah. Butuh keberanian, keuletan dan kerja keras. Setiap langkah ditaburi genggam harap, keringat, dan rasa sakit.
Jika tidak percaya, tanya saja pada ribuan masyarakat yang menapaki jalan berlumpur itu sejengkal demi sejengkal, selangkah demi selangkah sembari memanggul beras di pundaknya.
Tidak banyak dari kita yang juga terdampak bencana mampu melakukan itu bahkan untuk kebutuhan diri sendiri, belum lagi melakukannya untuk orang lain.
Kisah ini sedikit menggelitik nalar si pembenci, tapi tidak apa. Sebagai jurnalis, tulisan ini kami dedikasikan untuk mengapresiasi mereka yang berjibaku melawan keadaan demi kepentingan orang banyak.
Ditengah kesulitan, mereka hadir dan tidak berpangku tangan. Membantu sesama dengan berbagai cara. Bukan hanya soal kewajiban tapi panggilan kemanusiaan.
Pemeran utama dalam kisah ini adalah dua sejoli, sepasang kekasih yang terikrar hidup bersama hingga maut memisahkan nanti, yakni Ibu Ketua DPRK Aceh Tengah, Fitriana dan Bro Mugie.
Siapa sangka, keduanya ikut dalam ekspedisi menembus batas keterisoliran menjemput bantuan untuk masyarakat Aceh Tengah dari Desa Seni Antara (Camp), Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah tempat pemberhentian terakhir yang dapat dilalui kendaraan roda 4 dari arah Aceh Utara.
Peristiwa itu terjadi pada Senin 8 Desember 2025. Ketika itu, bantuan dari donatur tertahan di Desa Seni Antara (Camp), tidak dapat melintas menuju Aceh Tengah. Satu-satunya cara membawa bantuan ialah dengan berjalan kaki.
Bro Mugie memimpin langsung puluhan relawan yang terdiri dari, LSM, Ormas, Komunitas IOF, masyarakat serta anggota Polri Aceh Tengah untuk melalukan perjalanan kemanusiaan itu.
“Atas pertimbangan situasi kemanusiaan hari ini di Aceh Tengah, kami berinisiatif menjemput beras Donasi tersebut bersama rekan-rekan,” ujar Bro Mugie sebagaimana dikutip dari Kabargayo, edisi Senin 8 Desember 2025.
Bro Mugie tidak sendiri, Ibu Ketua Fitriana ikut serta dalam barisan relawan. Berbalut baju anti hujan seadanya, menerobos kabut dan hujan yang tak kunjung reda.
Bukan dengan tangan kosong, pemegang palu kehormatan dewan itu menjinjing sekardus indomie di lengan kirinya. Berjibaku dengan tanah lumpur dan tebing curam.
“Tidak mudah, tapi harus kuat bersama relawan untuk masyarakat Aceh Tengah. Kondisi saat ini memaksa semua pihak bergerak dan mencari solusi agar semua bisa pulih dari bencana ini,” ujar Ibu Ketua usai berhasil melewati tumpukan tanah longsor dan tiba di titik Kumpul, Desa Buntul, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meria, Senin 8 Desember 2025.
Disampingnya, Bro Mugie memanggul sekarung beras 15 Kg dipundaknya, puluhan relawan tampak tersenyum saat kaki berhasil melangkah melewati jalan harapan itu. Hampir 3 jam berjalan, tidak ada yang mengeluh kesakitan.
Sedikitnya 2 ton bantuan berhasil dievakuasi, jumlah ini mungkin saja tamoak sedikit. Tapi saat itu beras-beras tersebut adalah harapan terakhir bagi banyak warga di Aceh Tengah.
“Medan jalan KKA belum pulih. Kita hanya bisa membawa 2 ton, maksimal kerja relawan kemanusian ini. Apalagi medannya sangat payah ditambah hujan dan kabut,” ujar Bro Mugie ketika itu.
Dilain kisah, Bro Mugie sedianya masih berduka. Mobil Exstrada Triton tahun 2012 yang telah di modifikasi menjadi Off Road miliknya tertimbun longsor di Desa Bebuli, Aceh Tengah.
Mobil berwarna merah itu terbenam tumpukan tanah saat bencana hidrometeorologi menimpa Aceh Tengah, Rabu 26 Desember 2025.
Beruntung ia masih selamat, menggunakan perahu nelayan untuk mencapai pinggiran Danau. Ia sempat mengevakuasi warga lain yang tinggal diseputatan Bebuli untuk menuju Kota.
“Situasi saat itu mencekam karena beberapa Homestay juga terhempas kedalam Danau akibat lumpur,” ujar Bro Mugie mengenang peristiwa itu.
Kisah ini ialah satu dari banyak cerita orang-orang baik yang tidak berpangku tangan saat musibah bencana terjadi di Tanoh Gayo.
Kisah dari mereka yang percaya, bahwa duka pada diri terobati dengan membantu duka orang lain.
Terimakasih orang baik !
Catatan Jurnalis, Muhammaddinsyah/Mhd (Lintasgayo.com)







