Oleh: Ismar Ramadani
25 November 2025 merupakan 80 tahun dedikasi para pendidik terhadap negeri ini. Media sosial dipenuhi oleh ucapan selamat, terimakasih dan doa kepada orang tua, kerabat, sahabat yang memiliki profesi guru.
Beberapa mengingatkan untuk mengucapkan selamat tanpa memberi hadiah yang dapat menjadi bentuk gratifikasi dan memberi saran agar doa terbaik digunakan sebagai bentuk hadiah.
Namun ada juga guru yang mengatakan agar di hari ini para guru dirumah saja, tidak perlu ke sekolah dan harus ribet mengantisipasi agar tidak terkena gratifikasi dari hadiah yang diberikan oleh para siswa atau wali murid. Sementara beberapa teman yang berprofesi guru membagikan momen ketika mengikuti upacara di Kantor Bupati Aceh Tengah dalam kondisi hujan, meski saya berharap para guru ada dirumah saja pada cuaca dingin seperti ini, menikmati hari libur dan mengenang moment moment indah saat mereka mengajar.
Ada juga guru yang membagikan foto hadiah yang didapatkan dari siswa diiringi lagu yang menggambarkan bahagianya saat ‘dirayakan’. Sebagian yang lain membagi foto bersama rekan rekan sesama guru dan ucapan selamat.
Kepingan cerita diatas merupakan bentuk perayaan hari guru yang lazim di Indonesia. Terutama mengadakan upacara bendera, diikuti dengan penyampaian doa dan harapan terbaik untuk masa depan pendidikan. Secara personal di sekolah, para siswa biasa memberikan bunga, kartu ucapan, dan hadiah kecil sebagai bentuk rasa terima kasih atas perjuangan guru dalam mendidik dan membimbing mereka.
Hari guru juga dirayakan di negara-negara di dunia dengan keunikan masing masing. Thailand peringati hari guru dengan tradisi Wan Wai Khru. Dimana para murid akan membawa nampan bunga yang berisi rangkaian bunga, lilin, dan dupa yang dibentuk semenarik mungkin. Menyerahkan kepada guru, nampan diterima dan guru memberkati para murid agar hidupnya senantiasa dalam keberuntungan dan penuh berkah. Sangat hikmat!
Di Amerika Serikat hari guru dilakukan secara beragam, seperti memberi hasil tulisan tangan, pesan ucapan, dekorasi kelas, membawakan lagu, hingga mengirimkan cookies, perayaan seperti ini juga dilakukan di beberapa negara lain.
Di Korea Selatan bunga krisan terpilih sebagai hadiah terbaik bagi guru karena bunga ini dianggap sebagai simbol keabadian dan kehormatan. Siswa memberikan bunga kepada guru mereka sebagai bentuk terima kasih atas bimbingan dan pendidikan yang telah diberikan. Di sekolah penampilan seni dan upacara juga diberikan kepada para guru termasuk sejumlah hadiah yang tidak boleh lebih dari 50,00 won untuk menghindari gratifikasi.
Di India hari guru dirayakan dengan sangat spiritual dimana masyarakat India baik siswa maupun orang dewasa mempersembahkan puja (ritual doa) kepada guru mereka sebagai bentuk penghormatan.
Di China sekolah-sekolah mengadakan acara kebudayaan yang melibatkan siswa dan guru, serta pemberian hadiah kecil sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih. Selain itu pada momentum ini juga membahas kebijakan pendidikan yang mendukung kesejahteraan guru.
Selain acara pertunjukkan seni dan memberi hadiah, di Brazil hari guru juga diiringi dengan seminar pendidikan untuk membahas isu-isu terkini dalam dunia pendidikan, serta diskusi mengenai cara-cara untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Tradisi ini menjadi momen penting untuk tidak hanya mengapresiasi guru, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara tersebut.
Finlandia, sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia hari guru juga menjadi perayaan terhadap profesionalisme dan dedikasi guru. Di negara ini profesi guru sangat dihormati dan dianggap sebagai salah satu yang paling prestisius. Sehingga selain mengucapkan terima kasih kepada para pendidik, masyarakat juga mengadakan diskusi tentang inovasi pendidikan dan kebijakan yang mendukung kesejahteraan guru.
Melihat keberagaman perayan diatas menunjukkan bahwa guru memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa, menyiapkan sumber daya terbaik masa depan. Namun disaat yang sama guru di Indonesia juga sedang menghadapi sejumlah tantangan, beban kerja yang tinggi, kesejahteraan yang rendah, dan potensi dipidanakan oleh siswa atau wali murid yang saat ini marak terjadi.
Sebagai penutup saya ingin berbagi pesan dari seorang mahasiswa saat di satu titik dia merasa bersyukur dan mendapatkan manfaat dari ilmu yang didapatkan. Begini pesannya, ‘Jika Tuhan membolehkan untuk barter pahala, saya rela pahala yang saya dapatkan diberikan kepada ibu sebagai balasan atas apa yang sudah ibu berikan’. Sejatinya pahala memang didapatkan oleh guru tanpa harus mengurangi pahala murid itu sendiri. Yang terjadi justru ilmu yang bermanfaat itu akan berlipat ganda dan terus mengalir.
Sebab apa yang dilakukan oleh para guru merupakan salah satu dari tiga amalan yang tidak akan pernah terputus meski sudah meninggal dunia. Maka, doa terbaik bagi para guru adalah, Semoga sehat selalu dan apa yang Bapak dan Ibu lakukan menjadi amal jariah dihadapan Allah SWT kelak. Amin


