Breaking News
UMUM  

Rentenir Menghisap Darah Ekonomi Rakyat Aceh Tengah, Teungku Nasri Lisma Angkat Bicara

Teungku H. Nasri Lisma. Foto: Mustawalad

TAKENGON | KenNews.id – Jeritan ekonomi masyarakat kecil di Aceh Tengah semakin parah. Di balik hiruk pikuk pasar, ternyata ada lingkaran utang yang menjerat para pedagang, terutama kaum ibu. Bukan keuntungan yang dibawa pulang, melainkan setoran untuk rentenir yang kian merajalela.

Fenomena ini diungkapkan dengan nada tegas oleh penceramah dan tokoh masyarakat, Teungku H. Nasri Lisma. Ia menyebut keberadaan rentenir di Aceh Tengah sudah mencapai level yang sangat meresahkan.

“Sekarang ini banyak ibu-ibu di pasar berjualan hanya untuk menutupi utang dari rentenir. Tidak ada lagi yang dibawa ke rumah,” kata Nasri Lisma, yang juga mantan Kepala Dinas Syariat Islam Bener Meriah, kepada KenNews.id, Selasa 23 September 2025.

Teungku Nasri menegaskan, situasi ini bukan hanya merugikan pedagang kecil, tetapi juga menggerogoti sendi-sendi perekonomian daerah. Para rentenir ibarat ular yang melilit ekonomi rakyat miskin, semakin lama semakin kuat, tanpa peduli mereka harus mengorbankan kebutuhan dapur demi membayar bunga utang.

Lebih jauh, Teungku Nasri Lisma menyoroti lemahnya peran lembaga keuangan resmi, khususnya Bank Syariah di Aceh Tengah. Menurutnya, keberadaan bank syariah seharusnya menjadi solusi nyata untuk membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir.

“Bank Syariah jangan hanya sibuk menyalurkan dana ke kalangan besar. Mereka harus berperan aktif dengan memberi kemudahan kepada pedagang kecil untuk mengakses pendanaan. Kalau tidak, rentenir akan terus menjadi raja di pasar,” tegasnya.

Ironisnya, di tengah jargon syariat Islam yang begitu kental di Tanah Gayo, praktik ribawi justru subur tumbuh di akar rumput. Para pedagang kecil yang seharusnya bisa hidup mandiri, malah terseret ke dalam lingkaran utang berbunga tinggi.

Keresahan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah dan lembaga keuangan syariah. Jika dibiarkan, ekonomi rakyat akan terus tercekik, sementara rentenir semakin gemuk.