BENER MERIAH | KenNews. id – Menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80, harapan masyarakat Bener Meriah tertuju pada satu langkah berani dari Bupati Tagore Abubakar: mencopot Sri Tabahhati dari jabatan Direktur RSUD Muyang Kute, sekaligus menyingkirkan tiga orang dekatnya yang berinisial L, E, dan M.
Harapan ini bukan tanpa dasar. DPRK Bener Meriah sebelumnya telah mengeluarkan rekomendasi resmi agar Sri Tabahhati diberhentikan dan diganti dengan sosok baru yang mampu memperbaiki pelayanan rumah sakit kebanggaan daerah itu.
Ketua Presidium Alumni GMNI Bener Meriah, Khairuddin, menyampaikan kepada KenNews.id, Senin 11 Agustus 2025, bahwa ini adalah momentum emas bagi Bupati Tagore untuk menunjukkan komitmen pada reformasi birokrasi.
“Kalau DPRK sudah merekomendasikan, seharusnya Bupati tidak ragu. Apalagi ini menyangkut nyawa rakyat. Pecat, ganti, dan perbaiki,” tegasnya.
Bagi sebagian warga, langkah ini akan menjadi “kado kemerdekaan” yang lebih manis dari pesta kembang api. Sebab, selama ini keluhan soal pelayanan RS Muyang Kute kerap hanya jadi cerita yang hilang ditelan angin.
Tagore kini berada di panggung penentuan: apakah ia akan mengikuti rekomendasi legislatif dan tuntutan publik, atau membiarkan Sri dan trio loyalisnya bertahan di kursi yang mulai panas?
Di tahun kemerdekaan ke-80 ini, masyarakat Bener Meriah berharap merdeka tak hanya dari penjajahan masa lalu, tapi juga dari pemimpin instansi publik yang gagal memberi pelayanan terbaik.