Breaking News

Status Gunung Api Bur Ni Telong Bener Meriah Naik Menjadi Level II (Waspada),  Masyarakat Diminta Menjauhi Kawah

Gunung Bur Ni Telong Bener Meriah. Foto: Net

BENER MERIAH | KenNews.id – Bidang Pos Pengamatan Gunungapi Bur Ni Telong di Desa Serule Kayu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, resmi meningkatkan status aktivitas Gunungapi Bur Ni Telong dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 2 Agustus 2025 pukul 06.00 WIB.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil pengamatan visual dan data kegempaan yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, terutama pada periode 1 Juli hingga 2 Agustus 2025. Gunungapi Bur Ni Telong yang memiliki ketinggian 2.624 meter di atas permukaan laut ini, secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan koordinat 96°49’16” BT dan 4°46’10” LU.

Selama periode pengamatan, visual gunung kadang terlihat jelas, namun sering tertutup kabut. Tidak teramati adanya asap kawah, namun suhu udara berkisar antara 18 – 32°C dengan kondisi cuaca cerah hingga mendung dan angin bertiup ke arah utara, timur laut, timur dan barat.

Dari sisi kegempaan, tercatat:

* 121 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA)

* 11 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)

* 24 kali Gempa Tektonik Lokal

* 60 kali Gempa Tektonik Jauh

Khusus Gempa Vulkanik Dalam, mengalami peningkatan signifikan terutama pada 22 – 24 Juli 2025, yang mengindikasikan adanya pergerakan magma atau peningkatan aktivitas sistem hidrotermal di bawah permukaan. Selain itu, terdeteksi peningkatan Gempa Vulkanik Dangkal pada 1–2 Agustus 2025, yang turut memperkuat potensi gangguan vulkanik di sekitar permukaan kawah.

Pihak Pos Pengamatan menekankan pentingnya kewaspadaan, mengingat adanya tekanan regional di sekitar tubuh gunung dan potensi bahaya gas beracun dari area fumarol dan solfatara, terutama saat cuaca mendung atau hujan.

REKOMENDASI RESMI

Masyarakat, pendaki, dan pengunjung dilarang mendekati kawah Bur Ni Telong dalam radius 1,5 km. Aktivitas di sekitar fumarol dan solfatara juga sangat tidak disarankan, terutama saat cuaca buruk, karena konsentrasi gas bisa membahayakan kehidupan

Pemerintah daerah dan instansi terkait diminta untuk terus memantau perkembangan aktivitas gunung dan menyebarluaskan informasi resmi dari pos pengamatan agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik.


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca