Breaking News
UMUM  

Mutasi Besar Guru dan Kepala Sekolah di Aceh Tengah: Siapa yang Digeser, Siapa yang Diabaikan?

Screenshot proses mutasi kepala Sekolah di Aceh Tengah. Foto: Istimewa

TAKENGON, KenNews.id, Jum’at, 11 Juli 2025—hari yang biasa saja bagi sebagian orang, namun tidak untuk para pendidik di Aceh Tengah. Di bawah komando Bupati Haili Yoga, pemerintah daerah kembali mengguncang fondasi dunia pendidikan dasar dan menengah dengan melakukan mutasi besar-besaran terhadap guru dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP.

Seperti biasa, mutasi adalah dua wajah dalam satu cermin. Ada yang tersenyum puas—mendapat promosi ke sekolah “besar” dan “basah”, mendekat ke kampung halaman, atau akhirnya terbebas dari jabatan yang terlalu lama dijabat. Tapi tak sedikit yang menunduk, menyimpan kecewa, atau bahkan menangis dalam diam (bersebuku iwani ate). Di balik daftar resmi yang diumumkan, terselip kegelisahan yang tak tertulis.

Namun yang paling mengejutkan—dan paling membingungkan—bukanlah siapa yang dipindah. Tetapi siapa yang tidak disebut dalam undangan, tapi ikut tergeser.

Beberapa sekolah yang tidak tercantum dalam surat undangan mutasi ternyata mengalami pergantian kepala sekolah secara diam-diam, tanpa penjelasan resmi. Hal ini menimbulkan spekulasi liar: Apakah ini bentuk kekeliruan administratif, strategi politik pendidikan tersembunyi, atau bentuk lain dari “main mata” birokrasi?

Seorang guru senior yang tak mau disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya, “Kami tidak ada dalam undangan, tapi tiba-tiba kepala sekolah kami diganti. Kami bingung, ini mutasi atau penggusuran halus?”

Di sisi lain, Bupati Haili Yoga menegaskan bahwa mutasi ini adalah bagian dari penyegaran dan evaluasi kinerja.

“Pelantikan ini adalah bagian dari penyegaran organisasi dan upaya peningkatan pelayanan publik. Saya berharap para pejabat yang baru dilantik dapat bekerja dengan penuh dedikasi dan integritas,” ujar Bupati dalam sambutannya

Mutasi seharusnya menjadi sarana perbaikan, bukan sumber trauma. Ketika kepercayaan publik terhadap sistem mulai goyah, maka yang paling dirugikan bukanlah guru atau kepala sekolah yang digeser—melainkan murid-murid yang kehilangan stabilitas dalam proses belajarnya.

Bupati Haili Yoga mungkin telah menyalakan obor perubahan, Kini, masyarakat Aceh Tengah berharap, mutasi ini demi mutu dan peningkatan pelayanan pendidikan.


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca