BANDA ACEH, KenNews.id – Syardani M. Syarif mungkin masih asing di telinga publik Aceh, apa lagi di tingkat nasional, ia lebih dikenal luas dengan sapaan computer atau Teungku Jamaica, mantan juru bicara GAM Wilayah Pase era konflik.
Di masa aceh dalam fase transisi, Teungku Jamaica dikenal inovatif dengan ide-ide peningkatan ekonomi rakyat, terutama didaerah pesisir dan petani pala wija.
Teungku Jamaica bukan sekedar penggagas budidaya tiram aceh (Toke Tiroem), ia juga konsen terhadap perusahaan energi, dan kini namanya dikabarkan masuk bursa salah satu Wakil Menteri BUMN dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto
Bagi masyarakat Aceh, wacana pengangkatan ini menjadi kabar baik, untuk pertama kalinya putra Aceh dari basis perjuangan GAM menduduki kursi strategis di Kementerian BUMN, yang merupakan institusi pemegang kunci sumber daya nasional dan masa depan energi Indonesia.
“Mohon doa dan dukungan dari semua pihak, agar ini menjadi jalan kebaikan bagi Aceh dan Indonesia,” ujar lelaki yang kerap memakai sandal jepit swallow warna putih ini, merespons kabar pencalonannya, dengan nada rendah hati namun jelas mengandung harapan.
Masuknya nama Syardani M. Syarif dalam bursa calon wamen BUMN merupakan hal yang relevan. Pasalnya, sebagai Komisioner PT PEMA Global Energi, ia memahami baik rantai nilai migas dari hulu hingga hilir. Ia punya kapasitas teknis, jejaring kebijakan, dan yang lebih penting lagi pemahaman kontekstual soal Aceh dan sumber daya yang ia miliki.
Dukungan untuk Jamaica juga datang dari H. Muzakir Manaf alias Mualem Gubernur Aceh terpilih yang juga Panglima GAM, dukungannya untuk kemenangan Prabowo dalam tiga putaran pilpres berturut-turut menjadi nilai tawar politik tinggi di istana.
Dalam beberapa kali wawancara, Mualem menyebut bahwa Jamaica adalah karib dekat yang selama ini ia sebut sebagai “komputer perjuangan” metafora yang menunjukkan peran kunci Jamaica dalam merancang langkah dan strategi sejak masa konflik hingga rekonsiliasi.
“Dia bukan cuma orang cerdas, tapi juga loyal dan tahan banting,” kata Mualem singkat.
Dukungan semacam ini penting, karena menunjukkan bahwa pencalonan Jamaica bukan hasil lobi mendadak atau titipan elite. Ini hasil dari perjalanan panjang, relasi perjuangan, dan kepercayaan yang terbangun dari lapangan.
Teungku Jamaica membawa kombinasi yang langka, pengalaman konflik dan rekonsiliasi, kompetensi bisnis dan energi, serta jejaring lokal-nasional.
Jika ia benar-benar dipilih sebagai Wakil Menteri BUMN, maka itu bukan hanya kemenangan pribadi, Itu adalah simbol bahwa Aceh siap berkontribusi lebih besar untuk negeri, bukan lagi sekedar “penonton” dari pengelolaan kekayaan alamnya sendiri.
“Mohon doa dan dukungan semua rakyat aceh agar peluang emas ini dapat terujud” Pungkas Teungku Jamaica.