Breaking News

Seutas Harap di Ujung Sunyi

Puisi Esai LK Ara

Malam adalah waktu
di mana aku paling sering bertanya:
untuk apa semua ini?

Sejak kecil, aku diajari:
hidup bukan sekadar cahaya yang dipajang,
bukan tentang baju yang bergemuruh di etalase,
bukan tentang sepatu yang berkilau,
seperti bintang jatuh yang cepat padam.

Aku mencintai keindahan.
Aku menyukai apa yang rapi,
yang memikat mata dan membujuk hati.
Namun jauh di dasar diriku,
ada ruang kosong
yang bergema setiap kali aku menginginkan
lebih dari yang kubutuhkan.

Ada bisikan lirih,
seperti angin Bur Bies yang merayap di sela-sela malam,
seperti angin Bur Mesir
yang membawa sunyi dari gurun tak bernama:
“Masih ada tangan kecil
yang menggenggam bintang lusuh,
masih ada jiwa-jiwa
yang memeluk sunyi
di dalam perut bumi.”

Dan aku memilih mengalah.
Aku biarkan apa yang bisa kubeli
berubah menjadi sepotong pagi
di telapak tangan anak yatim,
menjelma pelukan hangat
bagi tubuh-tubuh yang bergetar
di tikungan dunia yang terlupa.

Aku tidak mencari bahagia yang berkilau,
tidak mendamba sorak dari mata-mata asing.
Aku mencari bahagia
yang bernafas dalam diam:
sebuah senyum yang mekar perlahan,
sepasang mata tua
yang berkaca-kaca memeluk senja.

Kebahagiaanku
bukan di lemari penuh baju,
bukan di rak-rak berdebu
yang memajang musim.
Kebahagiaanku
bersemayam dalam doa-doa bisu,
dalam nama-nama asing
yang membisikkan harapan
di antara kabut malam.

Itu cukup.
Itu lebih dari cukup.

Kalanareh, Maret 2025

Catatan Kaki
1. Angin Bur Bies:
Angin malam yang berhembus dari pegunungan Bies, dataran tinggi berhawa sejuk di Tanoh Gayo, Aceh. Bur Bies sering digambarkan membawa kesunyian, kesejukan, dan bisikan alam yang lirih.
2. Angin Bur Mesir:
Angin kering yang berhembus dari padang gurun Mesir, membawa pasir, debu, dan sunyi yang dalam. Dalam puisi ini, Bur Mesir melambangkan sepi yang jauh dan abadi, seolah membawa kisah dari tanah-tanah tua yang dilupakan waktu. ‎


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca