Wisatawan Arung Jeram Lukup Badak Aceh Tengah. Foto: Nyak Din
TAKENGON, KenNews.id – Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Peusangan yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, menjadi ikon periwisata air di dataran tinggi gayo.
Di tangan sekelompok anak-anak muda kreatif dan pecinta olah raga ekstrem kawasan itu disulap menjadi destinasi wisata arung jeram, tentunya hal itu menjadi magnet tersendiri untuk menarik para wisatawan semakin ramai berkunjung.
Saat ini, sejumlah operator arung jeram beroperasi di kampung Lukub Badak, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, seperti Lukub Badak Arung Jeuram, Vista Adventure, Kala Temu Adventure, Temas River Park, dan Gerpa Adventure Rafting.
Seluruh operator itu beroperasi di sepanjang Sungai Peusangan dan menggunakan seluruh aliran sungai sebagai tempat wisata arung jeram untuk menelusuri keindahan alam sepanjang DAS dengan perahu karet, operatot membagi tiga kategori pilihan paket. yakni, peket kategori keluarga, semi ekstrem, dan kategori ekstrem.
Pewarta KenNews.id dan rombongan dari Kabupaten Aceh Utara yang melakukan perjalanan wisata ke tempat tersebut pada ahad, 2 Februari 2025 memilih paket keluarga.
Pasalnya, jalur yang ditempuh sekitar 40 menit berjalan diatas air yang tenang, sehingga aman juga bagi anak-anak.
Sambil menikmati keindahan panorama alam dataran tinggi gayo lewat jalur DAS krueng Peusangan, pewarta KenNews.id sempat mewawancarai pemandu peruhu secara santai.
Dimana sang pemandu yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan bahwa destinasi wisata arung jeram ini mulai dikelola awal 2018 oleh beberapa pemuda pecinta olah raga arung jeram, mereka mendapat dukungan para tokoh sampai terbentuk sebuah koperasi.
“Awalnya kita mulai dengan membentuk koperasi, untuk membeli perahu kita melakukan investasi, dari keuntungan bagi hasil juga kita sisihkan untuk melakukan pengembangan, sampai saat ini sudah ada 40 unit perahu karet yang kami kelola” ujar sang pemandu.
Memulai hal-hal baru tentunya tidak berjalan bak air mengalir di sungai, usaha kolompok wisata ini sempat terhenti akibat wabah covid 19, aturan pemerintah yang membatasi tempat keramaian sempat membuat rintisan pundi ekonomi anak-anak muda pecinta olah raga arung jeram ini terhenti.
Covid 19 berlalu, mereka kembali bangkit, wisata arung jeram yang mereka rintis tidak sepi pengunjung, terutama di hari-hari libur.
Bahkan, pasangan Bupati terpilih 2024, akan menetapkan Arung Jeram sebagai ikon wisata Kabupaten Aceh Tengah sebagai daya tarik wisatawan untuk semakin ramai mengunjungi dataran tinggi penghasil kopi tersebut.
Untuk menikmati panorama alam diatas perahu karet tersebut pengelola membandrol harga tiket Rp. 80.000 perorang lengkap dengan beberapa foto dokumentasi dalam perjalanan berjarak lebih kurang empat kilometer.
Editor: Mustawalad
Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.