TAKENGON, KenNews.id – Harga tomat di wilayah Aceh Tengah terus mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Para petani mengeluhkan harga jual ke pengumpul di kampung dengan harga sebesar Rp1.000 – 1.500 per kilogram. Harga ini jauh di bawah harga yang diinginkan mereka.
Sementara itu, rantai penjualan lainnya, pengecer, masih bisa mengambil untung dengan menjual tomat tersebut di pasar dengan harga sekitar Rp2.000 per kilogram.
Harga tomat yang hanya Rp1.000 – 1.500 per kilogram ini membuat para petani merugi. Biaya produksi yang harus dikeluarkan petani jauh lebih tinggi dibandingkan hasil yang mereka terima dari penjualan.
Petani di Aceh Tengah dalam memproduksi tomat, harus mengeluarkan biaya seperti: pupuk, racun hama dan penyakit tanaman, tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya.
Biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut, sejatinya tidak sebanding dengan harga jual.
“Kami sangat kesulitan dengan harga ini. Modal yang dikeluarkan untuk menanam dan merawat tomat tidak sebanding dengan hasil yang kami dapatkan,” kata salah seorang petani di Kampung Kenawat, Rahmah kepada KenNews.id, Jumat, 13 September 2024.
Petani mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan dan memberikan solusi atas masalah ini.
“Kami berharap kepada pemerintah dapat memberi solusi, ketika pasokan tinggi harga juga masih menguntungkan buat petani, sehingga kami dapat mencari pendapatan dari pertanian ini” ujar Rahmah
Editor: Mustawalad