Pedagang Musiman. Foto: Net
TAKENGON, KenNews.id – Pedagang musiman yang kerap membuka lapak jualan ketika ada hajatan besar, seperti pacuan kuda di lapangan Belang Bebangka kecamatan Pegasing, Aceh Tengah menjerit karena sewa lapak yang sangat mahal.
Kini lokasi tersebut, menjadi salah satu tempat pagelaran cabang olahraga ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke – XXI Aceh Sumut 2024, untuk Cabang Berkuda.
Lokasi yang berdekatan dengan Lapangan ini, kemudian disewakan oleh oknum masyarakat untuk mengambil keuntungan dengan memasang tarif tinggi untuk setiap lapak yang disewakan.
“Mereka tidak punya otak, seharusnya ajang nasional seperti ini gratis, kalaupun tidak gratis, sewanya samakan saja dengan pagelaran biasa,” kata salah seorang pedagang musiman dari Medan, berinisial Br B kepada KenNews.id, Selasa, 10 September 2024.
Menurut Br B, sejak dibukanya lapangan Blang Bebangka untuk Arena Pacuan Kuda, hampir setiap tahun, dia menyewa lapak untuk menjual dagangannya. Dan harganya tidak sampai semahal yang sekarang ini, mencapai Rp 3 Juta
“Sewa lapak didalam yang luasnya seperti lapak saya sekarang ini, paling mahal hanya Rp 1juta, sedangkan sekarang lokasinya di luar, luasnya, hanya 2×4 meter sewanya mencapai Rp3 juta,” kata Br B.
Menurut Br B, oknum penyewa tersebut selain tidak punya otak, juga tau kelemahan pedagang musiman ini.
“Dia tau, walaupun kami menjerit dengan harga yang mahal tersebut, kami akan tetap sewa, karena kami telah jauh datang kesini untuk mencari rezeki,” tambah Br B, sambil menyeka airmatanya.
Dari pantauan KenNews di lapangan, harga sewa lapak yang dibayarkan pedagang musiman tersebut, bervariasi, mulai dari Rp 1,5 Juta sampai Rp 4juta untuk setiap lapaknya.
KenNews bertanya kepada Br B, siapa oknum masyarakat yang menarik sewa kepada pedagang.
“Panggilannya Arifin, Arifin ini tidak mau memberikan kuitansi pembayaran sewa, dia mengatakan kalau sudah setor uang, sudah aman untuk berjualan,” ujar Br B
KenNews mencari Arifin ini untuk konfirmasi tetapi kami tidak dapat menemukan nomor kontaknya, pedagang yang berjualan di sekitar lapangan enggan memberikan nomor handphone yang dapat digunakan untuk menghubungi Arifin.
Editor: Mustawalad
Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.