Breaking News
UMUM  

Remaja Asal Kampung Gunung Suku Hafis 30 Juz Dalam Kurun Waktu Satu Tahun

Firdaus memulai menghafal Alquran saat ia masih belajar dipesantren Al – Hasaniah yang berada di Kecamatan Bintang, Aceh Tengah selama 3 Tahun, dan melanjutkan pendikannya ke Pesantren Ihyauddin selama 2 Tahun, yang beralamat di Ulele Kota Banda Aceh, setelah itu Firdaus pindah ke pesantren Nur Muhammad yang bertempat di Melauboh, Desa Kota Padang, selama ia belajar di pesantren tersebut selama satu tahun, ia pun berhasil merampungkan hafalannya 30 Juz.

Dengan prestasinya itu, Firdaus pun diwisuda usai hafis 30 Juz tahun 2023 lalu di Melauboh.

Usai wisuda ia sempat ditawari melanjutkan pendidikan ke Mesir melalui jalur hafis, namun terkendala ijazah SMA, karna di pesantren tersebut tidak mengeluarkan Ijazah SMA di karenakan hanya khusus tahfis, sempat mau melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan ijazah SMA di tempat lain namun tidak memiliki biyaya, kini firdaus bermodalkan ijazah tahfis yang hanya bisa di pergunakan untuk mengajar ilmu ke agamaan islam.

Kini Tgk. Firdaus membuka pesantren yang bernama Rumah Qur’an, Nur Muhammad yang bertempat di Kampung Gunung Suku, Kecamatan Lu Tawar, Aceh Tengah, meski pesantrennya hanya dirumah yang sederhana namun niat dan tekadnya dalam mengajrkan kebaikan tidak bisa di pungkiri lagi dan pemerintah harus mendukung dan membantu agar remaja remaja atau generasi berlomba lomba untuk berbuat kebaikan kedepanya.

Yang alhamdulilah Santriwan dan Santriwati mencapai 40 Murid mulai dari TK, MIN, SMP, kita juga membuka ruang bagi setiap orang yang ingin belajar agama tidak melihat dari usia, siapa saja yang ingin belajar, maka kita akan mengajarkan seperti yang kita ajarkan kepada adk adk kita, namun jika orang tua, maka yang kita ajarkan hanya yang wajib dan sunnah saja, yang intinya saja, menggigat usia dan pekerjaan mereka selaku orang tua.

Firdaus menyebut dalam menghafal 30 Juz Alqur’an memiliki waktu khusus untuk menghafal Alquran pada saat menjadi santri di Melauboh.

Setiap usai shalat subuh ia menyetor hafalannya kepada ustadz. Kemudian dalam waktu setengah jam mendapatkan hafalan Alquran sebanyak satu lembar atau dua lembar halaman. Lalu ia melanjutkan hafalan ketika waktu dhuha hingga menjelang siang.

Bahkan, ketika waktu istirahat siang usai shalat dzuhur dirinya juga memanfaatkannya untuk membuka lembaran Alquran.

Aktivitas itu biasa dilakukan hingga menjelang waktu shalat ashar. Ditambah lagi usai shalat ashar hingga menjelang maghrib, ia juga melakukan muraja’ah hafalannya.

Aktivitas yang sama juga dilakukannya usai magrib dan isya, semua itu dengan tujuan agar hafalannya semakin lancar.

Menurut Tgk. Firdaus kunci utama untuk menjadi seorang penghafal Alquran yakni harus mempunyai kemauan yang kuat. “Kalau dari awal kita mempunyai kemauan kuat, insya Allah ada saja jalannya, dan semua yang sulit pasti jadi mudah,” ucapnya.

Menurutnya, trik untuk menghafal Alquran dan menjaga hafalan ialah dengan cara muraja’ah atau pengulangan hingga melekat dalam ingatan. Dalam muraja’ah setiap orang berbeda-beda dalam durasi dan kecepatannya.

Bahkan, kata dia, menghafal dan menjaga hafalan Alquran butuh stamina ekstra. Jika tidak diulang-ulang, maka hafalan Alquran bisa hilang. Kualitas hafalan pun tergantung pada muraja’ah.

“Kalau muraja’ah-nya benar, insya Allah target menghafal terpenuhi dan hafalan 30 juz terjaga asal terus konsisten. berpesan agar semua para penghafal Alquran untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya,” Terangnya.

Firdaus mengatakan, sebagaimana bunyi dari hadis buhari muslim من تعلم القرآن و علمة

Yang artinya “Sebaik baiknya kalian yaitu orang yang belajar Alquran dan mengajarkanya,” Tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca