Pesan Ibu untuk Anaknya Calon Bupati Aceh Tengah

Ilustrasi ppemimpin adil. Foto: Net

Percakapan imajiner seorang ibu dengan anaknya.

Anakku, ketika kamu ingin menjadi pemimpin kaum di kabupaten yang dikenal sebagai perkebunan kopi petani kecil yang terluas di dunia, Tanoh Gayo, aku ibumu hanya ingin berpesan kepadamu satu hal. “Jadikanlah kepemimpinan kamu menjadi jalan bagimu untuk masuk surga,”

“Kalau salah seorang rakyatmu menanyakan tentang tujuanmu mencalonkan diri menjadi Bupati,” Maka kamu hanya perlu menjawab, “Aku hanya ingin masuk surga,”

Karena, Nabi Muhammad, panutan kita, pernah bersabda: “Sehari seorang pemimpin yang adil lebih utama daripada beribadah 60 tahun, dan satu hukum ditegakkan di bumi akan dijumpainya lebih bersih daripada hujan 40 hari” (HR Thabrani, Bukhari, Muslim, dan Imam Ishaq).

Anakku, tak usah kamu berjanji kepada calon pemilihmu dengan berkata, “Aku datang untuk memperbaiki negeri ini,”

Cukup bagimu, memperbaiki moralmu, sedangkan yang lain biarkan menjadi bonus atas kepemimpinanmu kalau terpilih kelak.

Anakku, Dikutip dari buku Jawahir Al-Bukhari: 800 Hadits Pilihan dan Penjelasannya oleh Syaikh Muhammad Musthafa Imarah, Abu Hurairah RA berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, yang artinya.

“Ada tujuh orang yang dinaungi Allah dengan naungan-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya, orang yang hatinya terpaut di masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya pula, dan seorang laki-laki yang diminta berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, tetapi ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, lalu matanya mengucurkan (air mata).” (HR Bukhari)

Anakku, satu lagi, cukup bagimu untuk meluruskan niatmu, karena apapun yang ingin kamu perbuat tergantung niat.

Editor: Mustawalad