Breaking News
UMUM  

Belum Pernah Terjadi, Harga Kopi Robusta Gayo Catat Rekor Tertinggi

TAKENGON, KenNews.id – Salah seorang pengusaha Kopi dari Aceh Tengah, Armiyadi mencatat, harga kopi Robusta Gayo sekarang ini adalah yang termahal sepanjang sejarah penjualan kopi Robusta.

“Harga untuk kopi jenis grade Asalan berkisar antara Rp50 – 60 ribu per kilogram, sedangkan untuk Grade #1 harganya adalah Rp 70-75 ribu per kilogramnya,” tulis Armiyadi di laman Facebooknya, seperti dilihat KenNews.id, Sabtu, 27 April 2024. KenNews telah mendapat izin untuk mengutipnya.

Menurut Armiyadi, salah satu penyebabnya naiknya harga kopi Robusta Gayo, sehingga mencapai level tertinggi dan menjadi rekor adalah akibat penurunan produksi kopi di negara Vietnam sebanyak 20%. Negara tersebut gagal panen akibat kekeringan yang parah. Vietnam merupakan salah satu produsen kopi Robusta terbesar di dunia.

“Berdasarkan data, biji kopi Robusta kekurangan sebanyak 2,7 juta karung alias 162.000 ton tahun 2023/2024,” kata Armiyadi.


Armiyadi menyebutkan, kenaikan ini juga dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap kopi robusta di pasar dunia.

“Robusta semakin disukai konsumen dunia selain karena harganya yang lebih murah dibanding Arabika,” ujar lelaki pemilik usaha kopi dengan merk ASA ini

Armiyadi mengatakan, negara produsen kopi, Brazil dan Columbia, beberapa tahun belakangan mulai serius mengembangkan kopi Robusta untuk pemanfaatan lahan dataran medium. Bahkan, kabarnya Brazil memperluas lahan hingga dataran rendah.

“Tentu pengembangan robusta oleh negara Brazil dan Columbia atas dasar permintaan kopi robusta di pasar internasional,” tambahnya

Armiyadi memprediksi, fenomena ini mungkin saja akan berdampak terhadap akselerasi kelas kopi robusta yg selama ini di anggap kopi kelas 2 menjadi setara dengan arabika.

“Akselerasi kelas kopi robusta tentu juga akan berdampak pada penyelarasan harga kopi robusta setara dengan kopi arabika,” Sebutnya

Dari analisa yang dilakukan Armiyadi, Kenaikan harga kopi robusta pada saat ini berbeda dengan kenaikan harga robusta beberapa dekade yang lalu.

“Pada era 1970 hingga tahun 2015 kenaikan harga kopi robusta adalah akibat turunnya produksi Arabika yang berimbas naiknya harga robusta. Namun Saat ini kenaikan harga robusta adalah akibat menurunnya produksi kopi robusta di vietnam,” kata lelaki yang akrab dipanggil Adi ini

Keadaan seperti ini belum pernah terjadi selama ini. Dari situasi hari ini kita dapat menilai posisi robusta di pasar kopi dunia telah berada pada tempat kasta yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Editor: Mustawalad


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca