ACEH TENGAH, KenNews.id – Gelaran pemilihan umum (Pemilu) legislatif, mulai dari Kabupaten, Provinsi dan Nasional, yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 lalu, secara teknis telah selesai dilaksanakan.
Hasilnya, telah diketahui caleg yang berhasil meraih kursi maupun yang ‘beloh e’ (gagal), walaupun masih harus menunggu rekapitulasi nasional dan penetapan serta keputusan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Komposisi Anggota DPRA 2024 – 2029. Alaidin Abu Abas dan Bardan Sahidi, Beloh e?
Caleg yang lolos tentunya akan berbahagia, sedangkan mereka yang gagal tentunya harus segera ‘move on’ dari rasa sedih dan kecewa.
Mereka yang tak terpilih tentu kecewa berat, selain tak terpilih, banyak dari mereka juga kehilangan uang karena setelah mengeluarkan uang, raihan suara mereka tidak seperti yang diharapkan.
Baca juga: Ini 30 Anggota DPRK Aceh Tengah Periode 2024 – 2029?
Seorang kawan bercerita. Salah seorang caleg dari Dapil 1 DPRK Aceh Tengah, gagal mendulang suara seperti yang dia harapkan. Dan, gagal lolos menjadi anggota DPRK karena dibohongi pemilih.
Caleg ini melalui tim suksesnya, telah mengalokasikan uang sebesa Rp70 juta dan berharap dapat mengumpulkan suara maksimal dari salah satu kampung di Toweren.
Setelah hari pencoblosan, Caleg tersebut hanya mendapatkan 2 suara dari kampung tersebut.
Dia, dipaksa mengeluarkan uang sebesar Rp 35 juta untuk satu suara yang dia dapatkan dari daerah tersebut.
Itu baru di satu kampung, di TPS lainnya di Dapilnya kejadian yang sama juga terjadi, sehingga hasratnya untuk menjadi anggota dewan terhormat gagal total.
Satu kasus lagi, tim sukses salah seorang caleg melakukan ‘serangan fajar’ dengan menggunakan uang dan selembar ambal untuk setiap suaranya.
Setelah pencoblosan, 24 Februari 2024, Caleg ini kembali melakukan serangan, kali ini serangan setelah Fajar, untuk mencabut kembali uang dan ambal yang telah diserahkan sebelum fajar sebelumnya, karena suara yang diperoleh minim.
Kasus seperti ini, bukan kali ini saja terjadi, telah terjadi sejak Pemilihan Umum Langsung dan terbuka dilaksanakan.
Kepada pemilih Seharusnya kalaupun tidak memilih seseorang, jangan menipunya, Caleg juga manusia, uang yang dicari tentunya dengan keringat, usaha dan pengorbanan.
Editor: Mustawalad