Oleh Maharadi
Mantan kepala desa yang menjadi calon legislatif seringkali ingin menghubungkan pengalaman kepemimpinan lokal dengan peran legislatif untuk memberikan kontribusi yang lebih besar pada pembangunan masyarakat.
Dengan melibatkan diri dalam ranah politik yang lebih luas dan kompleks, mereka diharapkan dapat membawa perspektif unik untuk memperjuangkan kepentingan warga lokal ke tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
Keinginan mereka mungkin mencakup aspirasi untuk meningkatkan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan yang berujung pada perbaikan kualitas hidup di wilayahnya.
Sebagai mantan Reje (Kepala Desa ) yang saat ini sedang bertarung untuk mendapatkan tiket menuju Gedung Parlemen Aceh Tengah tentu saja tidak mudah, berbagai polemik, intrik dan persoalan-persoalan di tingkat kampung tentunya menjadi pengalaman tersendiri dari perjalanan hidup sang Reje.
Bertolak dari keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berbekal pengalaman mengelola kampung selama ini merupakan potensi yang cukup bagus untuk di implementasikan dalam skala yang lebih luas, termasuk pengalaman dalam menyusun perencanaan pembangunan di tingkat kampung dan pengelolaan keuangannya sesuai UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Banyak tantangan dan problematika yang akan dihadapi oleh anggota legislatif hasil Pemilu 2024 diantaranya: Pertama menyangkut pertumbuhan ekonomi, dimana menurut data BPS bahwa pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Aceh Tengah mencapai 4,90% yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah Kota Banda Aceh yaitu 5,23%.
Pertumbuhan ekonomi tersebut disokong sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 45,50% dan sektor penting lainnya yaitu pariwisata yang menyumbang sebesar 34,58%.
Tantangan kedepan adalah bagaimana mengoptimalkan sektor yang menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi Aceh Tengah berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat.
Kedua, angka kemiskinan Aceh Tengah pada tahun 2022 sebesar 14,51% atau 31.500 jiwa menduduki peringkat kedelapan tertinggi dari 23 kabupaten/ kota di Aceh. Kemiskinan tersebut merupakan kemiskinan struktural yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan masyarakat, rendahnya lapangan pekerjaan dan juga tingginya harga-harga barang.
Mari kita lihat pandangan, kapasitas dan kapabilitas para Caleg yang berasal dari Mantan Reje bagaimana mereka mencurahkan pemikiran, ide dan gagasan yang implementatif untuk membangun negeri tembuni dalam rangkaian Diskusi yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30 Desember 2023, pukul 15.00 WIB di Tootor Caffee, Takengon.
Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.