Breaking News

Pecat Rektor Secara Berulang Tak Bagus Untuk Reputasi UGP

Dalam sebuah keputusan yang mengejutkan, Rektor Universitas Gajah Putih, mengalami nasib yang tidak menguntungkan setelah dipecat secara berulang  oleh Yayasan Gajah Putih di Takengon Aceh Tengah. Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar tentang kepemimpinan di lembaga pendidikan tinggi tertua di wilayah tengah Aceh ini.

Keputusan pertama untuk mencopot Rektor tersebut terjadi setelah adanya serangkaian kritik terhadap kebijakan dan strategi manajemen yang diambil oleh kepemimpinan. Seperti, gaji dosen dan staf tertunggak beberapa bulan dan pemecatan 31 dosen di kampus itu. 

Meskipun telah dilakukan evaluasi internal, tetapi reaksi negatif dari sebagian besar mahasiswa, dosen dan staf akademis membuat dewan pembina mengambil langkah untuk menggantinya.

Walaupun, kemudian selang beberapa hari keputusan Yayasan ini dianulir kembali dan jabatan Rektor tetap dijabat Eliyin. 

Namun, terlepas dari rencana perubahan kepemimpinan, masalah internal dan ketegangan terus berlanjut di Universitas Gajah Putih. 

Keputusan untuk memberhentikan Rektor secara berulang kali dan dalam proses yang tidak wajar (smooth) akan menciptakan keadaan yang kurang kondusif untuk pengembangan universitas. 

Alumni, mahasiswa, dan dosen mulai menyuarakan keprihatinan mereka terhadap ketidakstabilan ini, dan tuntutan untuk proses pemilihan yang lebih transparan dan partisipatif mulai berkembang.

Permasalahan UGP bukan hanya dipergantian Rektor, sekarang muncul lagi desakan agar pengelolaan Yayasan yang menaungi kampus tersebut lebih transparan dan melibatkan banyak orang serta Yayasan dikembalikan menjadi milik masyarakat dalam hal ini Pemerintah Daerah. 

Pertemuan telah dilakukan antara Pemerintah Daerah, Pembina Yayasan dan Tokoh Masyarakat Aceh Tengah, tetapi belum juga ada hasilnya. 

Dalam pertemuan yang telah dilakukan tersebut, Yayasan berjanji akan mengundang Pemda dalam rapat dewan pembina untuk melakukan restrukturisasi struktur pembina tetapi belum juga ada kabar tentang ini. 

Pada akhirnya, situasi ini menimbulkan dampak negatif tidak hanya terhadap reputasi universitas tetapi juga terhadap kualitas pendidikan dan suasana akademis secara keseluruhan. 

Harapannya, dengan adanya tindakan reformasi dan penyelidikan menyeluruh, Universitas Gajah Putih dapat mengatasi krisis kepemimpinan ini dan memulihkan integritasnya dalam dunia pendidikan tinggi.

Editor: Mustawalad


Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari KEN NEWS

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca