Ada Layanan Bengkel dan Montir Cantik di SDN 9 Lut Tawar Aceh Tengah

Kepala Sekolah SD Negeri 9 Lut Tawar , Yenti Dewi Putri Baharuddin. Foto: KenNews.id/Mustawalad

ACEH TENGAH, KenNews.id – Sekolah Dasar Negeri 9 Lut Tawar, sekolah berlokasi di pusat kota Takengon tepatnya di jalan Sentosa, Blang Mersa Kampung Takengon Barat Kecamatan Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah (Sekarang ini sedang dilakukan perbaikan dan untuk sementara menumpang pada SMP Negeri 2 Takengon) merupakan sekolah yang layak mendapat apresiasi khusus dari Pemerintah.

Kepala Sekolah SD ini, Yenti Dewi Putri Baharuddin menemukan inovasi untuk pemerataan mutu pendidikan siswa di sekolah tersebut. 

“Hal yang mudah meningkatkan prestasi siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, tantangan kita adalah mendidik siswa yang secara kecerdasan berada di bawah,” kata Kepala Sekolah yang akrab dipanggil Yenti kepada KenNews.id, Jum’at, 03 November 2023.

Menurut Kepala Sekolah yang menjabat sejak tahun 2020 ini, untuk menemukan jalan keluar dari tantangan tersebut adalah berinteraksi secara langsung dengan 226 siswa yang terdiri dari 129 laki- laki dan 97 perempuan. 

“Untuk itu saya sudah hadir di sekolah pada pukul 6.20,” kata Yenti sambil menunjukkan kepada KenNews.id absensi kehadirannya di sekolah. 

Dengan hadir pada jam awal, Yenti bisa mengajar murid yang hadir duluan dengan pelajaran sekolah maupun belajar mengaji. 

Selain itu, menurut Yenti dengan hadir lebih awal, orang tua atau wali murid bisa mengantarkan anaknya ke sekolah, ada yang menjaga, sehingga orang tua tak perlu was-was dan dapat beraktifitas tanpa takut terlambat di tempat kerja. 

“Ini adalah bentuk pelayanan kami kepada orang tua,” ujar Yenti

Dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Yenti meluncurkan salah satu program unggulan Sekolah yaitu Bengkel Panetir  dan Bengkel Tajwid. 

Panetir adalah bahasa lokal Gayo yang secara harfiah berarti cepat pandai

Program “Bengkel” ini diampu oleh Montir-montir cantik yang dipilih dan diuji oleh Yenti bersama timnya. 

“Montir adalah sebutan kami, mereka harus cantik secara kecerdasan, akhlak dan fisik,” terang Yenti terkait kriteria para montir ini. 

Dari para montir ini, Yenti kemudian tau apa yang menjadi kendala anak murid ketika bersekolah di sekolah ini. 

“Kendala yang mereka hadapi seperti gizi rendah, kurangnya daya tangkap, kurangnya dukungan orang tua, ekonomi keluarga yang belum mapan,” terang Yenti. 

Dari situasi ini, Yenti menemukan cara yang tepat untuk membantu murid-murid itu. 

Untuk peningkatan gizi, Yenti bersama guru-guru dan staf mengumpulkan sadaqah dan memberikan kepada murid yang membutuhkan dalam bentuk makanan bergizi di sekolah. 

“Murid tak akan mampu belajar maksimal kalau perut mereka lapar,” kata Yenti. 

Sedangkan untuk peningkatan kemampuan siswa, para montir akan mengajari murid tersebut dengan pelajaran sekolah dan Alquran secara individu di luar jam pelajaran sekolah. 

“Target kami siswa memiliki kecerdasan di atas rata-rata, tamat dari sekolah ini mereka mampu menghapal 3 Juz Alquran,” terang Yenti.

Sekolah ini terus berkembang, ketika Yenti kembali sebagai Kepala Sekolah, sekolah ini hanya memiliki 18 orang siswa baru.

“Tahun 2021 ada 35 siswa baru, tahun 2022 meningkat menjadi 55 dan tahun 2023 juga 55 orang siswa baru,” kata Yenti.

Menurut Yenti dengan peningkatan siswa baru yang diterima, ini membuktikan sekolah tersebut sudah dalam trend yang benar untuk menuju sekolah favorit.

Sekolah ini berdiri pada tanggal 16 Januari 1989 berdasarkan SK 002.33/1989.

“Dulunya sekolah ini namanya SD Negeri 8 Takengon,” kata salah satu guru senior di sekolah itu, Filastri kepada KenNews.id, Jum’at, 03 November 2023.

Ada total guru 16  (2 laki-laki dan 14 Perempuan) dan tenaga pendidik 5 orang (2  laki-laki dan 3 perempuan) yang terdiri dari 11 rombongan belajar (Rombel) di sekolah ini.

Editor: Mustawalad